Searching

Showing posts with label Renungan. Show all posts
Showing posts with label Renungan. Show all posts

March 01, 2011

JANGAN SEPELEKAN HAL YG KECIL

Hal yang kecil seringkali diremehkan dan disepelekan oleh manusia. Manusia seringkali terjebak hanya melihat dan memperhatikan sesuatu yang besar. Padahal justru dari hal yang kecil itu seringkali segala sesuatunya bermula. 
Pernahkah kita memperhatikan tetesan air? Tenaganya begitu lemah, sehingga seolah-olah tidak berarti. Tetapi bila air ini menetes pada tempat yang sama selama puluhan tahun, ternyata ia mampu membuat batu besar menjadi berlubang.

Bayangkan jika pada suatu ketika, kita bepergian naik bis ke daerah pegunungan, dimana jalannya berkelok-kelok, menanjak dan di sebelah kanan terbentang jurang yg dalam. Tiba-tiba kendaraan kita tidak kuat menanjak, tidak bisa maju bahkan mulai bergerak mundur. sehingga semua penumpang pun panik, takut busnya masuk jurang. Disaat seperti itu, yang dibutuhkan adalah sepotong kayu atau sebongkah batu untuk menganjal ban. Celakanya di dalam bus tidak tersedia kayu utk mengganjal ban, sehingga seluruh penumpang berusaha mencari batu untuk mengganjal. Tetapi sayangnya disekitarnya tidak ada batu sebutir pun. Padahal selama perjalanan tadi di kanan kiri jalan banyak batu-batuan berserakan. Batu yg tadinya dilirik pun tidak saat ini menjadi sesuatu yg sangat dibutuhkan sekedar untuk mengganjal agar bus tidak mundur.

Pelajaran dari 2 hal diatas adalah:
Janganlah kita meremehkan hal yg kecil-kecil, karena yg kecil itu bisa jadi pada suatu saat akan menjadi besar nilainya. 
Dalam konteks ibadah misalnya, Janganlah kita meremehkan ibadah-ibadah yg menurut kita sepele, seperti mengucapkan salam, senyum, istighfar, bertasbih dsb.
Ada seseorang bertanya pd Rasulullah Saw:”amal apakah yg paling dicintai Allah?” Beliau menjawab:”Yang dikerjakan secara tetap/rutin walaupun sedikit”. Sabdanya lagi:” Lakukanlah perbuatan yang sanggup kamu lakukan” (HR Bukhari)

Salah satu amalan yg kelihatanya kecil tetapi faedahnya sangat besar adalah membiasakan berdzikir dgn mengucapkan tasbih  سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهَ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ فِي يَوْمٍ ِمائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ عَنْهُ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ .
Dari Abu Hurairah radliyallâhu 'anhu bahwasanya Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang mengucapkan ‘Subhânallâhi Wa Bihamdihi’ di dalam sehari sebanyak seratus kali, niscaya akan dihapus semua dosa-dosa (kecil)-nya sekalipun sebanyak buih di lautan.” (HR.al-Bukhariy)
Hadits diatas menyatakan keutamaan dzikir  سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ (Subhânallâhi wa bihamdihi) yang mengandung makna Tasbih (penyucian) terhadap Allah Ta’ala dan penyucian terhadap-Nya pula dari hal-hal yang tidak layak dan pantas bagi-Nya, seperti memiliki kekurangan-kekurangan, cacat-cela dan menyerupai semua makhluk-Nya.

1.    Hadits  tersebut juga  mengandung penetapan segala pujian hanya kepada-Nya baik di dalam Asma` maupun shifat-Nya. Dia-lah Yang Maha Hidup sesempurna hidup; kehidupan yang tiada didahului ketiadaan (yakni bukan dalam arti; sebelumnya tidak ada kehidupan lalu kemudian ada) dan tiada pula kehidupan itu akan pernah hilang/sirna.
2.    Barangsiapa yang bertasbih kepada Allah dan memuji-Nya sebanyak seratus kali di dalam sehari semalam, maka dia akan mendapatkan pahala yang maha besar ini. Yaitu, semua dosa-dosa (kecil)-nya dihapuskan dengan mendapatkan ma’af dan ampunan-Nya, sekalipun dosa-dosa tersebut sebanyak buih di lautan. Tentunya, ini merupakan anugerah dan pemberian yang demikian besar dari-Nya.
3.    Para ulama mengaitkan hal ini dan semisalnya sebatas dosa-dosa kecil saja sedangkan dosa-dosa besar tidak ada yang dapat menghapus dan menebusnya selain Taubat Nashuh (taubat dengan sebenar-benarnya).
4.    Imam an-Nawawiy berkata, “Sesungguhnya bila dia tidak memiliki dosa-dosa kecil, maka semoga diharapkan dapat meringankan dosa-dosa besarnya.”

Wallahu'alam

November 03, 2010

Perubahan


Perubahan adalah hal yang terus terjadi. semua yang didunia ini terus berubah, kecuali perubahan itu sendiri. Perubahan bisa terjadi pelan-pelan, berproses sedikit demi sedikit atau bisa juga terjadi dengan cepat. Memulai sebuah perubahan (tentu aja perubahan yang positif lho…) bukanlah suatu yang mudah seperti halnya membalikkan telapak tangan kita…gak percaya? coba kita merubah kebiasaan kita…misalnya kebiasaan kita menulis…bagi kita yang terbiasa menulis dengan tangan kanan, coba sekarang tulislah dengan tangan kiri…. bagaimana? sulit bukan?… itu baru menulis lho…silahkan coba rubah kebiasaan yang lainya… bagaimana?

Meraih Ketenangan Hidup


Hidup tenang adalah dambaan setiap insan…tapi ketenangan hidup kadang sulit untuk diraih. Harta yang melimpah, istri/suami yang menawan, jabatan, populeritas dsb masih dianggap sebagai syarat utama untuk meraih ketenangan & kebahagiaan hidup
Sebagian orang menganggap bahwa ketenangan hidup akan didapatkan jika dapat memiliki harta yang berlimpah, sehingga mereka berlomba-lomba menumpuk-numpuk harta dengan segala cara, tidak peduli halal haram (semboyannya..yang haram aja sulit nyarinya apalagi yang halal)...nyatanya banyak orang bergelimang harta, asetnya ada dimana-mana…ntah berupa rumah mewah, tanah luas, mobil terkini dll..tapi ternyata kekayaannya itu tidak membuatnya meraih ketenangan hidup, bahkan sebaliknya membuat dia semakin sengsara…semakin cemas dan stres bagaimana mengelola/ menjaga hartanya itu…
Ada yang menganggap akan hidup tenang jika punya pasangan...istri cantik/suami yang ganteng...yang tak akan jemu mata memandangnya…tapi ternyata punya istri cantik malah membuat hati tidak tenang karena khawatir direbut orang he he…
Ada yang mengira jabatan & kekuasaan adalah kunci meraih ketenangan, karena dianggapnya dengan jabatan & kekuasaan dia bisa melakukan apa saja yang diinginkan, sehingga orang seringkali berlomba-lomba untuk meraihnya, walaupun harus menggunakan segala cara dengan kolusi, suap, pergi ke dukun dll. Nyatanya justru sebaliknya, jabatan dan kekuasaan itu malah membelenggunya…malah membuat stress karena banyak problematika yang dihadapinya.
Trus bagaimana meraih ketenangan hidup ini?.. Memang harta, jabatan pasangan hidup adalah sesuatu yang bersifat manusiawi yang dibutuhkan oleh manusia. Sebagai manusia kita memang membutuhkan harta, jabatan, pasangan hidup dsb, akan tetapi hendaklah diingat bahwa semua ukuran duniawi tersebut tidak akan menjamin diraihnya ketenangan & kebahagiaan hidup.
Untuk meraih ketenangan hidup, kiat Imam Hasan Al Bashri bisa menjadi solusinya. Beliau mengatakan bahwa ada 4 kunci meraih ketenangan hidup, yakni:
1. ”aku tahu bahwa rezekiku tidak akan jatuh ke tangan orang lain, maka hatiku menjadi tenang karenanya”.
2. ”aku tahu bahwa tugasku tidak akan dikerjakan orang lain, maka aku sibukkan diriku dengannya”
3. ”aku tahu bahwa Allah swt selalu melihatku, maka aku malu jika aku menjatuhkan diriku dalam lumpur dosa”.
4. ”aku tahu bahwa ajal itu pasti datang, maka aku selalu bersiap-siap menantinya.”
Demikian kiat dari Al Imam Al Hasan Al Bashri untuk meraik ketenangan hidup. semoga kita dapat mengambil hikmahnya.
Allahu’alam.

April 14, 2009

Belajar...Yakin

Semua orang ingin sukses dan berhasil
Untuk sukses dan berhasil kita harus menguasai aspek teknis pekerjaan
Untuk menguasai aspek teknis pekerjaan, maka kita harus
BELAJAR dan.......belajar
untuk sukses belajar, kita harus tekun, sabar dan konsisten
hingga mendapatkan apa yang ingin dimiliki
Untuk dapat tekun, sabar dan konsisten,
maka kita harus YAKIN dengan yg kita lakukan