Selain sistem klassifikasi DDC, ada lagi sistem klasifikasi NLMC (National Library of Medicine Classification). Sistem klasifikasi ini cocok digunakan untuk perpustakaan khusus kedokteran, keperawatan dan kesehatan seperti Perpustakaan Rumah Sakit, klinik, Fakultas Kedokteran, Keperawatan dan kesehatan.
Kebetulan di Perpustakaan tempat saya kerja menggunakan NLMC ini …karena memang koleksi perpustakaan kami mayoritas bidang kedokteran dan keperawatan.
Sejarah Singkat NLMC
Sistem klasifikasi ini berawal dengan adanya laporan penelitian di Army Medical Library di Amerika Serikat tahun 1944. Penelitian ini merekomendasikan agar perpustakaan (AML) harus diklasifikasi ulang menurut pola modern, atau dengan kata lain memakai sistem klasifikasi yang baru.
Akhirnya disusunlah suatu sistem klasifikasi baru yang disebut NLMC (National Library of Medicine Classification) yang menggabungkan notasi (huruf dan angka) yang menyerupai notasi yang terdapat dalam LCC (Library of Congres Classification).
Penyusunan NLMC melibatkan tim yang terdiri dari staf pengolahan di perpustakaan (klasifikasi dan katalogisasi) juga melibatkan dokter spesialis sebagai konsultan. Akhirnya NLMC edisi pertama berhasil diterbitkan pada tahun 1948 dan tahun 1951 terbit edisi revisi.
Seiring dengan perkembangan ilmu kedokteran dan kesehatan, NLMC terus dilakukan penyesuaian pada tahun 1958 terbit edisi ke-2. Edisi ke-3 terbit tahun 1964 dan 1969 (disertai suplemen). Edisi ke-4 terbit pada tahun 1974 dan direvisi tahun 1981. Edisi ke-5 terbit tahun 1999.
Mulai edisi tahun 2002 NLMC diterbitkan dalam bentuk elektronik yang dapat diakses secara on-line melali internet dan direvisi setiap tahun sekali.
Pada edisi 2006, NLMC terbit dalam bentuk PDF (Portable Document Format) yang dapat diakses di http://www.nlm.nih.gov/class/terms_cond.html. Dalam Edisi Online ini juga dilengkapi dengan MeSH (Medical Subject Heading) untuk memudahkan dalam melakukan klasifikasi.
Struktur & Notasi NLMC
Klasifikasi National Library of Medicine meliputi bidang kedokteran dan ilmu yang terkait, menggunakan notasi QS-QZ dan W-WZ.
Berbeda dengan DDC yang hanya mengunakan angka, NLMC menggunakan kombinasi huruf dengan angka. Huruf yang dipakai biasanya hanya 2 huuruf yang merupakan kode suatu subjek utama yakni:
QS Human Anatomy QW Microbiology and Immunology
QT Physiology QX Parasitology
QU Biochemistry QY Clinical Pathology
QV Pharmacology QZ Pathology
W Medical Profession WK Endocrine System
WA Public Health WL Nervous System
WB Practice of Medicine WM Psychiatry
WC Infectious Diseases WN Radiology
WD 100 Deficiency Diseases WO Surgery
WD 200 Metabolic Diseases WP Gynecology
WD 300 Diseases of Allergy WQ Obstetrics
WD 400 Animal Poisioning WR Dermatology
WD 500 Plant Poisioning WS Pediatrics
WD 600 Diseases by Physical Agents WT Geriatrics. Chronic Disease
WD 700 Aviation and Space Medicine WU Dentristry. Oral Surgery
WE Musculoskeletal Syatem WV Otorhinolaryngology
WF Respiratory Syatem WW Opthalmology
WG Cardiovascular System WX Hospitals
WH Hemic and Lymphatic System WY Nursing
WI Gastrointestinal System WZ History of Medicine
WJ Urogenital System
Subjek utama tadi dibagi lagi secra lebih rinci, misal:
QS Human anatomy
QS 1 – 132 Anatomy
QS 504 – 539 Histology
QS 604-681 Embriology dst…
NLMC juga dilengkapi dengan Tabel khusus untuk wilayah yang disebut Table G
dan indeks dari bagan yang ada untuk memudahkan dalam penggunaan.
Demikian sekilas tentang sistem klasifikasi NLMC semoga bermanfaat.
Djokjakarta 2009
Searching
Showing posts with label Sistem klasifikasi. Show all posts
Showing posts with label Sistem klasifikasi. Show all posts
April 11, 2009
October 09, 2007
MENGENAL SISTEM KLASIFIKASI (bagian I)
Oleh: abyb
Klasifikasi mempunyai peranan yang sangat vital bagi sebuah perpustakaan. Klasifikasi berasal dari bahasa latin “classis”, yaitu suatu proses pengelompokan, yang berarti mengumpulkan benda/entitas yang sama serta memisahkan benda/entitas yang berbeda, sehingga memudahkan dalam mencari dan menemukannya kembali.
Pengelompokan koleksi perpustakaan (klasifikasi) pada dasarnya dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Klasifikasi artifisial, yakni cara pengelompokan koleksi berdasarkan ukuran, warna maupun kondisi fisiknya
2. Klasifikasi fundamental, yaitu cara pengelompokan koleksi berdasarkan subjek yang terkandung didalamnya.
Fungsi klasifikasi di perpustakaan adalah:
1. sebagai sarana pengaturan pustaka di rak untuk membantu pemakai mengidentifikasi dan melokalisasi sebuah dokumen berdasarkan nomor panggil serta mengelompokkan semua dokumen sejenis menjadi satu, sehingga memudahkan pemakai dalam mencari dokumen yang diinginkan.
2. Sebagai saran penyusunan entri bibliografis dalam katalog tercetak, bibliografi dan indeks dalam suatu tata susunan yang sistematis.
Ada berbagai macam sistem klasifikasi yang digunakan di perpustakaan, misalnya Universal decimal classification (UDC), Dewey Decimal Classification (DDC), Library of Congress Classification (LCC), National Library of Medicine Classification (NLMC) dll.
Pada artikel ini akan dibahas lebih dulu sistem klasifikasi Dewey Decimal Classification (DDC).
I. Dewey Decimal Classification (DDC)
DDC diciptakan oleh Melvil Louis Kossuth Dewey (1851-1931) pada tahun 1873 dan diterbitkan pertama kali pada tahun 1876 dalam bentuk sebuah pamflet berjudul “A Classification and subject index for cataloguing and arranging the books and pamphlets of a library” dengan tebal 44 halaman, berisi pendahuluan, bagan untuk 10 kelas utama yang dibagi secara desimal menjadi 1000 katagori bernomor 000-999 serta dilengkapi indeks subjek menurut abjad. Pembagian 10 kelas utama merupakan perbaikan dari sistem klasifikasi yang dikembangkan oleh WT Harris pada tahun 1870
000 – karya umum
100 – Filsafat,
200 – Agama
300 – Ilmu-ilmu sosial
4 00 – Bahasa
500 – Ilmu pengetahuan murni
600 – Ilmu pengetahuan terapan/ teknologi
700 – Seni, olah raga
800 – Kesusastraan
900 – Geografi, sejarah
10 kelas utama tersebut dibagi-bagi lagi menjadi subjek yang lebih kecil (divisi), kemudian dibagi lagi menjadi subdivisi. Pembagian ini masih sangat mungkin untuk terus dikembangkan. (bersambung)
Klasifikasi mempunyai peranan yang sangat vital bagi sebuah perpustakaan. Klasifikasi berasal dari bahasa latin “classis”, yaitu suatu proses pengelompokan, yang berarti mengumpulkan benda/entitas yang sama serta memisahkan benda/entitas yang berbeda, sehingga memudahkan dalam mencari dan menemukannya kembali.
Pengelompokan koleksi perpustakaan (klasifikasi) pada dasarnya dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Klasifikasi artifisial, yakni cara pengelompokan koleksi berdasarkan ukuran, warna maupun kondisi fisiknya
2. Klasifikasi fundamental, yaitu cara pengelompokan koleksi berdasarkan subjek yang terkandung didalamnya.
Fungsi klasifikasi di perpustakaan adalah:
1. sebagai sarana pengaturan pustaka di rak untuk membantu pemakai mengidentifikasi dan melokalisasi sebuah dokumen berdasarkan nomor panggil serta mengelompokkan semua dokumen sejenis menjadi satu, sehingga memudahkan pemakai dalam mencari dokumen yang diinginkan.
2. Sebagai saran penyusunan entri bibliografis dalam katalog tercetak, bibliografi dan indeks dalam suatu tata susunan yang sistematis.
Ada berbagai macam sistem klasifikasi yang digunakan di perpustakaan, misalnya Universal decimal classification (UDC), Dewey Decimal Classification (DDC), Library of Congress Classification (LCC), National Library of Medicine Classification (NLMC) dll.
Pada artikel ini akan dibahas lebih dulu sistem klasifikasi Dewey Decimal Classification (DDC).
I. Dewey Decimal Classification (DDC)
DDC diciptakan oleh Melvil Louis Kossuth Dewey (1851-1931) pada tahun 1873 dan diterbitkan pertama kali pada tahun 1876 dalam bentuk sebuah pamflet berjudul “A Classification and subject index for cataloguing and arranging the books and pamphlets of a library” dengan tebal 44 halaman, berisi pendahuluan, bagan untuk 10 kelas utama yang dibagi secara desimal menjadi 1000 katagori bernomor 000-999 serta dilengkapi indeks subjek menurut abjad. Pembagian 10 kelas utama merupakan perbaikan dari sistem klasifikasi yang dikembangkan oleh WT Harris pada tahun 1870
000 – karya umum
100 – Filsafat,
200 – Agama
300 – Ilmu-ilmu sosial
4 00 – Bahasa
500 – Ilmu pengetahuan murni
600 – Ilmu pengetahuan terapan/ teknologi
700 – Seni, olah raga
800 – Kesusastraan
900 – Geografi, sejarah
10 kelas utama tersebut dibagi-bagi lagi menjadi subjek yang lebih kecil (divisi), kemudian dibagi lagi menjadi subdivisi. Pembagian ini masih sangat mungkin untuk terus dikembangkan. (bersambung)
Subscribe to:
Posts (Atom)