Searching

February 18, 2011

ARUNG JERAM

 1 Januari, sabtu pagi yang cerah adalah hari pertama tahun 2011. Pagi itu cuaca sangat bersahabat..setelah beberapa hari sebelumnya hujan mengguyur Jogjakarta. 
Pasca letusan merapi, ada bahaya lain yg mengancam, yakni banjir lahar dingin. Bebarapa jalan & jembatan di sleman dan magelang yang dilewati sungai yang berhulu di Merapi ambrol akibat terjangan lahar dingin.
Untuk mengisi libur awal tahun ini, hari itu saya dan teman-teman  berencana akan mencoba satu hal yang baru…ARUNG JERAM.

Apa sih arung jeram itu?
Arung Jeram (White Water Rafting) merupakan olah raga mengarungi sungai berjeram  dengan menggunakan perahu karet, kayak, kano dan dayung dengan tujuan rekreasi atau ekspedisi.  
Bagi saya & temen-temen yang baru pertama kali mencoba arung jeram  lebih bertujuan sebagai sarana rekreasi mengisi liburan sekaligus mencoba hal yang baru.
Pagi itu kami berkumpul di rumah Pak UCM & start dari Jogja sekitar jam 07.00.  Tujuan kami adalah Kali Elo di Magelang. Karena bebarapa temen belum sarapan, maka sambil menunggu rombongan lain, kami memutuskan sarapan pagi di Soto Pak Mustofa di selatan Nasmoco Jombor...
Akhirnya setelah rombongan lengkap kami melanjutkan perjalanan.  Setelah meninggalkan batas DIY-Jateng...sampai di Jumoyo Salam Magelang kami menyaksikan sisa-sisa banjir lahar dingin di Sungai Kaliputih yang menghancurkan Pasar jumoyo & rumah warga di sekitarnya. Sampai tulisan ini dibuat jalan Magelang- jogja di sekitar jembatan kali Putih ini  seringkali ditutup akibat luapan banjir lahar dingin Merapi.

Sekitar jam 08.30 kami pun sampai di RM Kampung Laut,  disini sudah menunggu Tim Instruktur yang sudah dihubungi Pak Dik beberapa hari sebelumnya, merekalah yang akan memandu kami. Persiapan segera dilakukan, ganti baju lapangan (soalnya mau berbasah ria he he), pakai helm dan pelampung.  Setelah persiapan selesai, dengan diantar 2 mobil kami segera meluncur ke Sungai Elo.
Sampai di Start point Sungai Elo,...sebelum turun , kami dikumpulkan untuk membentuk kelompok & menerima briefing singkat tentang berbagai hal yang perlu diketahui untuk berarung jeram.

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam arung jeram al.:
1.PERAHU KARET (Inflatable Raft)
Perahu karet untuk keperluan olah raga arung jeram, dibuat dari bahan karet sintetis sedemikian rupa sehingga kuat tetapi tetap elastis. Hal ini dimaksudkan untuk menahan dari goresan dan benturan batu-batu sungai.
Bentuk dan rancangan bagian buritan dan haluan dibuat agak mencuat agar air tidak mudah masuk dan mampu menjaga kestabilan perahu ketika melewati ombak besar. Biasanya perahu terdiri dari beberapa bagian tabung udara, hal ini dimaksudkan apabila salah sat u tabung perahu bocor /pecah, maka untuk suatu saat tertentu perahu masih dapat mengapung. Ukuran panjang dan lebar perahu biasanya 2 berbanding 1, dan ini sangat tergantung pada kapasitas berat maksimum muatan perahu tersebut.
2.  DAYUNG
Dayung sebagai alat kayuh pada olah raga arung jeram sedapat mungkin dibuat dari bahan yang kuat tetapi ringan; misalnya kayu mahony dan kombinasi antara fiberglass dan aluminium. Dayung yang dipergunakan oleh awak perahu panjangnya berkisar antara 4,5 - 6 kaki.
3.    PELAMPUNG
Pelampung untuk arung jeram adalah berisi gabus tebal (dapat berfungsi sebagai penahan benturan terhadap benda keras).  Ketika persiapan, kami diberi tahu bahwa pelampung yg kami pakai dijamin dapat menahan beban & membuat kami tetap mengapung jika terlempar dari perahu karet selama arung jeram, hal ini penting bagi kami yg baru pertama kali berarung jeram, apalagi beberapa diantara kami tidak mahir berenang 
4.    HELM PELINDUNG KEPALA
Helm pengaman wajib digunakan ketika berarun jeram. Tujuannya untuk melindungi kepala dari kemungkinan benturan benda keras. Sepanjang perjalanan, entah itu bebatuan atau ranting/dahan pepohonan yg menjuntai di bibir sungai.

GERAKAN DAYUNG
Dalam briefing singkat yang penuh canda ini (sebenarnya instrukturnya serius, tapi kita-kita aja yg suka bercanda lho) kita diajari dasar-dasar cara menggunakan dayung & aba-abanya a.l.:
-Dayang Maju: mendayung untuk maju/menambah kecepatan gerak perahu karet
-dayung mundur: mendayung untuk menahan gerak perahu karet, karena untuk bener-benar mundur sangat sulit bro…karena harus melawan  arus sungai.
-Dayung kanan: Artinya hanya anggota tim yang berada di sisi kanan perahu mendayung maju, sedang kan anggota tim yg berada disisi kiri mengikuti saja.
-Dayung kiri: artinya hanya anggota tim yg ada disisi kiri yang mendayung (kebalikan dayung kanan)

DAYUNG…! DAYUNG!
Akhirnya..saat yg dinantipun tiba, kami semua menuju perahu masing-masing sesuai kelompoknya, Tiap perahu diawaki oleh 6 orang  dengan 1 instruktur. Setelah siap instruktur tim saya yang bernama Pak TOHIR segera memberi aba-aba. "Dayung Maju…..!" dan dengan kekuatan penuh serta kepercayaan diri yg kuat kami semua mengikuti perintah instruktur….
"Santai saja pak…hemat tenaga, perjalanan masih panjang". kata Pak Tohir mengingatkan.
Subhanaallah..ternyata asyik juga berarung jeram…apalagi ketika melewati jeram….semua berteriak penuh kegirangan ( he he sejenak bisa melupakan masalah ya). 

Kadang kami berlomba dengan tim lain..adu kecepatan…jika terpepet perahu tim lain maka dayung tidak dipakai mendayung tapi…malah dipakai untuk menciprati tim lain sepuasnya…(wah  Bapak-bapak ini jadi seperti anak kecil yg bermain air he he he..tapi disinilah asyiknya)
Di tengah perjalanan kami beristirahat sejenak di gubuk yg rindang untuk melepas penat sambil menikmati kelapa muda dan jajanan pasar….

KECEBUR…
Setelah puas menikmati kelapa muda..perjalanan dilanjutkan kembali….di rute inilah instruktur mulai menguji kami..Pak Tohir menghilang..( ee... ternyata dia nyebur ke sungai dan mengapung di belakang perahu kami.. Laju perahu mulai oleh kanan…oleng kiri…kamipun berusaha mendayung sesuai instruksi yg telah diterima..tapi ternyata susah juga..berkali-kali perahu kami hanya berputar-putar di tempat tidak bisa melaju degan mulus...meskipun kami telah berupaya…Ternyata inilah rahasianya..ternyata selama ini kami tidak sadar bahwa peran Pak Tohir sangat vital, karena dialah yg menjadi pengemudi perahu…Oh Gitu tho…
Setelah merasakan susahnya berarung jeran tanpa bantuan Pak Tohir, beliaupun kembali naik ke perahu dan perjalanan diteruskan ….tiba-tiba ketika kecepatan perahu bertambah & melewati jeram… perahu kami oleng dan BYURRR… 2 anggota tim kami hilang…Ternyata Pak Dik & Pak Ind terlempar dari perahu dan mengapung di depan & samping perahu…maka disinilah kami belajar bagaimana cara menolong jika ada anggota tim yg kecebur….sekaligus menyelamatkan dayung yg terbawa arus.

Akhirnya setelah hampir 2 jam berarung jeram kami pun sampai di finish dengan selamat…meskipun beberapa anggota tim tercebur dan merasakan nikmatnya minum air sungai elo yang coklat "seperti caffe mix" kata Pak Ind (minum berapa liter pak!...ha ha).

Setelah kembali ke base camp & membersihkan diri acara pun diakhiri dengan makan siang bersama yg sudah tersedia…Alhamdulillah.

Kesimpulan:  
- Arung jeram adalah olah raga yg baik untuk melatih kekompakan & kerjasama,  disamping untuk refreshing & merasakan sensasi naiknya adrenalin
 Arung jeram sebagai olah raga kelompok, sangat mengandalkan pada kekompakan tim secara keseluruhan.
Kerja sama yang terpadu dan pengertian yang mendalam antar awak perahu, dapat dikatakan sebagai faktor utama yang menunjang keberhasilan melewati berbagai hambatan di sungai.
-Banyak pelajaran yg dapat diambil dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.   
Jadi bagi Anda yg belum merasakan Arung Jeram, pesan saya:"…ASYIK DAN PERLU DICOBA!"

Jogja, Januari 2011

January 16, 2011

TAHUN BARU 2011

JUM'AT 31 Desember 2010 merupakan hari terakhir di tahun 2010, esok hari adalah tgl 1 Januari 2011. Seperti biasanya pada setiap malam tahun baru banyak orang rela tidak tidur untuk merayakan pergantian tahun. Tempat-tempat hiburan dari mulai kelas pinggir jalan sampai hotel berbintang menyiapkan acara spesial yang hanya diaakan malam itu.

Di Jogjakarta, pada malam pergantian tahun tersebut orang dari berbagai kelompok umur dari anak-anak sampai manula berbondong bondong menuju pusat keramaian di berbagai penjuru kota dengan berbagai moda transportasi, tidak hanya warga jogja, tapi juga dari luar kota. Akibatnya kemacetan terjadi dimana-mana, apalagi di lokasi favorit seperti Tugu Jogja, Jl. Malioboro, Alun-Alun Utara & Alun-Alun Selatan.

Ada kisah nyata, tetangga penulis yang sudah nenek-nenek malam itu setelah Isya berkumpul sesama manula untuk merayakan malam tahun baru. mereka ternyata sudah merancang acara spesial sesama mereka tanpa anak dan cucu (katanya untuk mengenang kembali masa muda dulu he he). Kemudian berempat barisan nenek-nenek itu dengan langkah tegap berjalan kaki dari rumah mereka di pedesaan timur kotagede ke Lapangan Karang di kotagede yang jaraknya kurang lebih 6 km. Lapangan ini di kawasan Kotagede menjadi salah satu tempat favorit untuk menyambut detik-detik pergantian tahun dengan atraksi kembang api & tiup terompet. Setelah puas menikmati malam pergantian tahun, dinihari Simbah-simbah ini baru pulang ke rumah (tentu saja dgn jalan kaki)..demikian cerita salah seorang dari mereka keesokan harinya....Oalah mbah-mbah..??? .

Beguitulah rupanya malam pergantian tahun sudah menjadi fenomena tersendiri di masyarakat. Mereka menyambut dengan kemeriahan dan acara spesial yang hanya ada pada malam itu..dengan atraksi kembang api, tiupan terompet, putar-putar kota , pertunjukan musik sampai pagi dan beragam acara lainya.

Saya sendiri...sebagaimana malam pergantian tahun baru yang sudah berlalu tidak menyiapkan acara spesial...karena menurut saya apa sih istimewanya malam tahun baru?...selain hura-hura, begadang semalam suntuk (bhs jawa:lek-lekan) yang hanya menghabiskan energi dan berbagai bentuk pemborosan lainnya?.itu menurut saya lho... Maka malam itu, jam 21.30 WIB saya pun berangkat tidur agar besok pagi bisa bangun lebih awal dalam kondisi fresh...karena di hari pertama tahun 2011 saya berencana mencoba berarung jeram di Kali Elo Magelang. Bukan dalam rangka menyambut tahun baru lho...hanya memanfaatkan hari libur aja...

November 03, 2010

Perubahan


Perubahan adalah hal yang terus terjadi. semua yang didunia ini terus berubah, kecuali perubahan itu sendiri. Perubahan bisa terjadi pelan-pelan, berproses sedikit demi sedikit atau bisa juga terjadi dengan cepat. Memulai sebuah perubahan (tentu aja perubahan yang positif lho…) bukanlah suatu yang mudah seperti halnya membalikkan telapak tangan kita…gak percaya? coba kita merubah kebiasaan kita…misalnya kebiasaan kita menulis…bagi kita yang terbiasa menulis dengan tangan kanan, coba sekarang tulislah dengan tangan kiri…. bagaimana? sulit bukan?… itu baru menulis lho…silahkan coba rubah kebiasaan yang lainya… bagaimana?

Meraih Ketenangan Hidup


Hidup tenang adalah dambaan setiap insan…tapi ketenangan hidup kadang sulit untuk diraih. Harta yang melimpah, istri/suami yang menawan, jabatan, populeritas dsb masih dianggap sebagai syarat utama untuk meraih ketenangan & kebahagiaan hidup
Sebagian orang menganggap bahwa ketenangan hidup akan didapatkan jika dapat memiliki harta yang berlimpah, sehingga mereka berlomba-lomba menumpuk-numpuk harta dengan segala cara, tidak peduli halal haram (semboyannya..yang haram aja sulit nyarinya apalagi yang halal)...nyatanya banyak orang bergelimang harta, asetnya ada dimana-mana…ntah berupa rumah mewah, tanah luas, mobil terkini dll..tapi ternyata kekayaannya itu tidak membuatnya meraih ketenangan hidup, bahkan sebaliknya membuat dia semakin sengsara…semakin cemas dan stres bagaimana mengelola/ menjaga hartanya itu…
Ada yang menganggap akan hidup tenang jika punya pasangan...istri cantik/suami yang ganteng...yang tak akan jemu mata memandangnya…tapi ternyata punya istri cantik malah membuat hati tidak tenang karena khawatir direbut orang he he…
Ada yang mengira jabatan & kekuasaan adalah kunci meraih ketenangan, karena dianggapnya dengan jabatan & kekuasaan dia bisa melakukan apa saja yang diinginkan, sehingga orang seringkali berlomba-lomba untuk meraihnya, walaupun harus menggunakan segala cara dengan kolusi, suap, pergi ke dukun dll. Nyatanya justru sebaliknya, jabatan dan kekuasaan itu malah membelenggunya…malah membuat stress karena banyak problematika yang dihadapinya.
Trus bagaimana meraih ketenangan hidup ini?.. Memang harta, jabatan pasangan hidup adalah sesuatu yang bersifat manusiawi yang dibutuhkan oleh manusia. Sebagai manusia kita memang membutuhkan harta, jabatan, pasangan hidup dsb, akan tetapi hendaklah diingat bahwa semua ukuran duniawi tersebut tidak akan menjamin diraihnya ketenangan & kebahagiaan hidup.
Untuk meraih ketenangan hidup, kiat Imam Hasan Al Bashri bisa menjadi solusinya. Beliau mengatakan bahwa ada 4 kunci meraih ketenangan hidup, yakni:
1. ”aku tahu bahwa rezekiku tidak akan jatuh ke tangan orang lain, maka hatiku menjadi tenang karenanya”.
2. ”aku tahu bahwa tugasku tidak akan dikerjakan orang lain, maka aku sibukkan diriku dengannya”
3. ”aku tahu bahwa Allah swt selalu melihatku, maka aku malu jika aku menjatuhkan diriku dalam lumpur dosa”.
4. ”aku tahu bahwa ajal itu pasti datang, maka aku selalu bersiap-siap menantinya.”
Demikian kiat dari Al Imam Al Hasan Al Bashri untuk meraik ketenangan hidup. semoga kita dapat mengambil hikmahnya.
Allahu’alam.