Searching

June 27, 2009

Perlakuan yg salah terhadap buku



Membaca merupakan aktivitas yang sangat baik untuk ditingkatkan. Seiring dengan meningkatnya minat baca masyarakat, maka harus diikuti dengan semakin mudahnya masyarakat utuk mengakses buku sebagai salah satu sumber informasi.

Sayangnya seringkali hal ini menjadi suatu tantangan tersendiri di Indonesia karena buku sebagai sumber informasi kadang masih sulit terjangkau karena harganya yang semakin mahal, minimnya fasilitas umum seperti perpustakaan umum dsb.


Melihat kondisi yang seperti itu, maka buku menjadi salah satu barang “berharga” yang harus dirawat dan diperlakukan dengan baik agar lebih awet, tidak cepat kusam, kotor, rusak,

sehingga dapat terus dijadikan salah satu sumber informasi, hiburan dll.


Namun kita seringkali melihat adanya perilaku yang salah terhadap buku antara lain:


1. Membasahi jari dengan ludah untuk membuka/ membalik halaman buku.

Ini adalah perilkau yg paling sering kita lihat dilakukan banyak orang ketika membaca buku, padahal sisa air ludah yang menempel di buku akan mnegakibatkab buku menjadi kotor, merubah warna kertas dan juga ingat….bisa jadi menjadi media penularan penyakit seperti TB dsb…Karena itu berhati-hatilah, ketika kita ingin membuka/ membalik buku lakukan pelan-pelan dengan ujung jari telunjuk kita.


2. Melipat ujung kertas/halaman buku untuk memberi tanda

Ini juga perilaku yang sering kita jumpai ketika seseorang ingin berhenti membaca sejenak , seringkali dengan entengnya melipat ujung kertas/halaman buku untuk memberi tanda agar nantinya ketika akan membaca kembali tinggal meneruskan..

Kita juga sering melihat ketika seseorang akan memfoto kopi beberapa halaman sebuah buku, maka biasanya dia akan melipat ujung halaman yang akan di foto kopi….

Padahal perilaku ini akan mengakibatkan buku menjadi cepat rusak., maka ada baiknya kita membeli atau membuat pembatas buku sebagai tanda, atau ketika akan fotokopi kita tulis saja halaman yang akan dikopi dalam secarik kertas kecil.


3. Menandai bagian tertentu dengan stabilo atau menggaris bawah

Untuk mempermudah mengingat bagian/baris tertentu dari sebuah buku, seringkali pembaca buku menggunakan stabilo warna atau dengan memberi garis bawah....hal ini ternyata juga membuat buku menjadi cepat usang dan terkesan acak-acakan.

Sebaiknya jika ada hal yang dianggap penting, catat saja dalam buku tulis.


4. Dan lain-lain... silahkan tambahkan sendiri


Abyb

New York arto, juni 2009

April 18, 2009

Antara Format cetak & Digital...pilih mana?


"Buku adalah jendela dunia, dengan membaca buku kita akan melihat dunia" demikian bunyi pepatah yg tertulis di sebuah pigura sebagai hiasan dinding di perpustakaan tempatku bekerja....

Slogan itu memberikan motivasi pengunjung perpustakaan untuk senantiasa membaca...membaca...dan membaca..(khususnya yang berbentuk buku cetak)...

Memang saat ini kita sudah memasuki era digitalisasi informasi dimana format digital menjadi pilihan dalam penyebarluasan informasi,...tapi perlu diingat bahwa belum semua orang melek IT...sehingga lebih memilih informasi yg dikemas dalam bentuk book material (buku, majalah, koran dll)...

selain itu walaupun sebagian orang sudah misalnya membaca koran online, majalah online, buku digital dsb...tapi kadang-kadang juga masih melirik format cetaknya...karena emang ada keasyikan tersendiri ketika kita membaca buku, majalah, koran cetak...

Hal inilah yang membuat orang masih berlangganan koran cetak walaupun dirumah/kantor sudah ada internet...

kita juga melihat toko buku masih ramai dikunjungi pembeli....selain itu, sering juga diadakan acara bedah buku (cetak)....dan kayaknya belum ada ya bedah buku digital...

Jadi selama masih ada orang yg mau membaca...buku-buku cetak, koran cetak, majalah cetak dsb tetap akan diterbitkan... ini artinya peluang untuk menjadi penulis, penerbit, distributor, toko buku, pengecer sampai loper koran tetap terbuka lebar...

Jadi...format digital menurut saya hanya bentuk pilihan saja dalam penyajian informasi...

selanjutnya apakah Anda akan memilih format digital, format cetak atau keduanya terserah Anda masing-masing... OK?

April 14, 2009

Belajar...Yakin

Semua orang ingin sukses dan berhasil
Untuk sukses dan berhasil kita harus menguasai aspek teknis pekerjaan
Untuk menguasai aspek teknis pekerjaan, maka kita harus
BELAJAR dan.......belajar
untuk sukses belajar, kita harus tekun, sabar dan konsisten
hingga mendapatkan apa yang ingin dimiliki
Untuk dapat tekun, sabar dan konsisten,
maka kita harus YAKIN dengan yg kita lakukan

April 11, 2009

NLM Classification (Mengenal Sistem Klasifikasi II)

Selain sistem klassifikasi DDC, ada lagi sistem klasifikasi NLMC (National Library of Medicine Classification). Sistem klasifikasi ini cocok digunakan untuk perpustakaan khusus kedokteran, keperawatan dan kesehatan seperti Perpustakaan Rumah Sakit, klinik, Fakultas Kedokteran, Keperawatan dan kesehatan.
Kebetulan di Perpustakaan tempat saya kerja menggunakan NLMC ini …karena memang koleksi perpustakaan kami mayoritas bidang kedokteran dan keperawatan.

Sejarah Singkat NLMC

Sistem klasifikasi ini berawal dengan adanya laporan penelitian di Army Medical Library di Amerika Serikat tahun 1944. Penelitian ini merekomendasikan agar perpustakaan (AML) harus diklasifikasi ulang menurut pola modern, atau dengan kata lain memakai sistem klasifikasi yang baru.
Akhirnya disusunlah suatu sistem klasifikasi baru yang disebut NLMC (National Library of Medicine Classification) yang menggabungkan notasi (huruf dan angka) yang menyerupai notasi yang terdapat dalam LCC (Library of Congres Classification).

Penyusunan NLMC melibatkan tim yang terdiri dari staf pengolahan di perpustakaan (klasifikasi dan katalogisasi) juga melibatkan dokter spesialis sebagai konsultan. Akhirnya NLMC edisi pertama berhasil diterbitkan pada tahun 1948 dan tahun 1951 terbit edisi revisi.

Seiring dengan perkembangan ilmu kedokteran dan kesehatan, NLMC terus dilakukan penyesuaian pada tahun 1958 terbit edisi ke-2. Edisi ke-3 terbit tahun 1964 dan 1969 (disertai suplemen). Edisi ke-4 terbit pada tahun 1974 dan direvisi tahun 1981. Edisi ke-5 terbit tahun 1999.

Mulai edisi tahun 2002 NLMC diterbitkan dalam bentuk elektronik yang dapat diakses secara on-line melali internet dan direvisi setiap tahun sekali.
Pada edisi 2006, NLMC terbit dalam bentuk PDF (Portable Document Format) yang dapat diakses di http://www.nlm.nih.gov/class/terms_cond.html. Dalam Edisi Online ini juga dilengkapi dengan MeSH (Medical Subject Heading) untuk memudahkan dalam melakukan klasifikasi.

Struktur & Notasi NLMC
Klasifikasi National Library of Medicine meliputi bidang kedokteran dan ilmu yang terkait, menggunakan notasi QS-QZ dan W-WZ.
Berbeda dengan DDC yang hanya mengunakan angka, NLMC menggunakan kombinasi huruf dengan angka. Huruf yang dipakai biasanya hanya 2 huuruf yang merupakan kode suatu subjek utama yakni:

QS Human Anatomy QW Microbiology and Immunology
QT Physiology QX Parasitology
QU Biochemistry QY Clinical Pathology
QV Pharmacology QZ Pathology

W Medical Profession WK Endocrine System
WA Public Health WL Nervous System
WB Practice of Medicine WM Psychiatry
WC Infectious Diseases WN Radiology
WD 100 Deficiency Diseases WO Surgery
WD 200 Metabolic Diseases WP Gynecology
WD 300 Diseases of Allergy WQ Obstetrics
WD 400 Animal Poisioning WR Dermatology
WD 500 Plant Poisioning WS Pediatrics
WD 600 Diseases by Physical Agents WT Geriatrics. Chronic Disease
WD 700 Aviation and Space Medicine WU Dentristry. Oral Surgery
WE Musculoskeletal Syatem WV Otorhinolaryngology
WF Respiratory Syatem WW Opthalmology
WG Cardiovascular System WX Hospitals
WH Hemic and Lymphatic System WY Nursing
WI Gastrointestinal System WZ History of Medicine
WJ Urogenital System

Subjek utama tadi dibagi lagi secra lebih rinci, misal:
QS Human anatomy
QS 1 – 132 Anatomy
QS 504 – 539 Histology
QS 604-681 Embriology dst…

NLMC juga dilengkapi dengan Tabel khusus untuk wilayah yang disebut Table G
dan indeks dari bagan yang ada untuk memudahkan dalam penggunaan.
Demikian sekilas tentang sistem klasifikasi NLMC semoga bermanfaat.

Djokjakarta 2009