Hidup tenang adalah dambaan setiap insan…tapi ketenangan hidup kadang sulit untuk diraih. Harta yang melimpah, istri/suami yang menawan, jabatan, populeritas dsb masih dianggap sebagai syarat utama untuk meraih ketenangan & kebahagiaan hidup
Sebagian orang menganggap bahwa ketenangan hidup akan didapatkan jika dapat memiliki harta yang berlimpah, sehingga mereka berlomba-lomba menumpuk-numpuk harta dengan segala cara, tidak peduli halal haram (semboyannya..yang haram aja sulit nyarinya apalagi yang halal)...nyatanya banyak orang bergelimang harta, asetnya ada dimana-mana…ntah berupa rumah mewah, tanah luas, mobil terkini dll..tapi ternyata kekayaannya itu tidak membuatnya meraih ketenangan hidup, bahkan sebaliknya membuat dia semakin sengsara…semakin cemas dan stres bagaimana mengelola/ menjaga hartanya itu…
Ada yang menganggap akan hidup tenang jika punya pasangan...istri cantik/suami yang ganteng...yang tak akan jemu mata memandangnya…tapi ternyata punya istri cantik malah membuat hati tidak tenang karena khawatir direbut orang he he…
Ada yang mengira jabatan & kekuasaan adalah kunci meraih ketenangan, karena dianggapnya dengan jabatan & kekuasaan dia bisa melakukan apa saja yang diinginkan, sehingga orang seringkali berlomba-lomba untuk meraihnya, walaupun harus menggunakan segala cara dengan kolusi, suap, pergi ke dukun dll. Nyatanya justru sebaliknya, jabatan dan kekuasaan itu malah membelenggunya…malah membuat stress karena banyak problematika yang dihadapinya.
Trus bagaimana meraih ketenangan hidup ini?.. Memang harta, jabatan pasangan hidup adalah sesuatu yang bersifat manusiawi yang dibutuhkan oleh manusia. Sebagai manusia kita memang membutuhkan harta, jabatan, pasangan hidup dsb, akan tetapi hendaklah diingat bahwa semua ukuran duniawi tersebut tidak akan menjamin diraihnya ketenangan & kebahagiaan hidup.
Untuk meraih ketenangan hidup, kiat Imam Hasan Al Bashri bisa menjadi solusinya. Beliau mengatakan bahwa ada 4 kunci meraih ketenangan hidup, yakni:
1. ”aku tahu bahwa rezekiku tidak akan jatuh ke tangan orang lain, maka hatiku menjadi tenang karenanya”.
2. ”aku tahu bahwa tugasku tidak akan dikerjakan orang lain, maka aku sibukkan diriku dengannya”
3. ”aku tahu bahwa Allah swt selalu melihatku, maka aku malu jika aku menjatuhkan diriku dalam lumpur dosa”.
4. ”aku tahu bahwa ajal itu pasti datang, maka aku selalu bersiap-siap menantinya.”
Demikian kiat dari Al Imam Al Hasan Al Bashri untuk meraik ketenangan hidup. semoga kita dapat mengambil hikmahnya.
Allahu’alam.