1 Januari, sabtu pagi yang cerah adalah hari pertama tahun 2011. Pagi itu cuaca sangat bersahabat..setelah beberapa hari sebelumnya hujan mengguyur Jogjakarta.
Pasca letusan merapi, ada bahaya lain yg mengancam, yakni banjir lahar dingin. Bebarapa jalan & jembatan di sleman dan magelang yang dilewati sungai yang berhulu di Merapi ambrol akibat terjangan lahar dingin.
Pasca letusan merapi, ada bahaya lain yg mengancam, yakni banjir lahar dingin. Bebarapa jalan & jembatan di sleman dan magelang yang dilewati sungai yang berhulu di Merapi ambrol akibat terjangan lahar dingin.
Untuk mengisi libur awal tahun ini, hari itu saya dan teman-teman berencana akan mencoba satu hal yang baru…ARUNG JERAM.
Apa sih arung jeram itu?
Arung Jeram (White Water Rafting) merupakan olah raga mengarungi sungai berjeram dengan menggunakan perahu karet, kayak, kano dan dayung dengan tujuan rekreasi atau ekspedisi.
Bagi saya & temen-temen yang baru pertama kali mencoba arung jeram lebih bertujuan sebagai sarana rekreasi mengisi liburan sekaligus mencoba hal yang baru.
Pagi itu kami berkumpul di rumah Pak UCM & start dari Jogja sekitar jam 07.00. Tujuan kami adalah Kali Elo di Magelang. Karena bebarapa temen belum sarapan, maka sambil menunggu rombongan lain, kami memutuskan sarapan pagi di Soto Pak Mustofa di selatan Nasmoco Jombor...
Akhirnya setelah rombongan lengkap kami melanjutkan perjalanan. Setelah meninggalkan batas DIY-Jateng...sampai di Jumoyo Salam Magelang kami menyaksikan sisa-sisa banjir lahar dingin di Sungai Kaliputih yang menghancurkan Pasar jumoyo & rumah warga di sekitarnya. Sampai tulisan ini dibuat jalan Magelang- jogja di sekitar jembatan kali Putih ini seringkali ditutup akibat luapan banjir lahar dingin Merapi.
Sekitar jam 08.30 kami pun sampai di RM Kampung Laut, disini sudah menunggu Tim Instruktur yang sudah dihubungi Pak Dik beberapa hari sebelumnya, merekalah yang akan memandu kami. Persiapan segera dilakukan, ganti baju lapangan (soalnya mau berbasah ria he he), pakai helm dan pelampung. Setelah persiapan selesai, dengan diantar 2 mobil kami segera meluncur ke Sungai Elo.
Sampai di Start point Sungai Elo,...sebelum turun , kami dikumpulkan untuk membentuk kelompok & menerima briefing singkat tentang berbagai hal yang perlu diketahui untuk berarung jeram.
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam arung jeram al.:
1.PERAHU KARET (Inflatable Raft).
Perahu karet untuk keperluan olah raga arung jeram, dibuat dari bahan karet sintetis sedemikian rupa sehingga kuat tetapi tetap elastis. Hal ini dimaksudkan untuk menahan dari goresan dan benturan batu-batu sungai.
1.PERAHU KARET (Inflatable Raft).
Perahu karet untuk keperluan olah raga arung jeram, dibuat dari bahan karet sintetis sedemikian rupa sehingga kuat tetapi tetap elastis. Hal ini dimaksudkan untuk menahan dari goresan dan benturan batu-batu sungai.
Bentuk dan rancangan bagian buritan dan haluan dibuat agak mencuat agar air tidak mudah masuk dan mampu menjaga kestabilan perahu ketika melewati ombak besar. Biasanya perahu terdiri dari beberapa bagian tabung udara, hal ini dimaksudkan apabila salah sat u tabung perahu bocor /pecah, maka untuk suatu saat tertentu perahu masih dapat mengapung. Ukuran panjang dan lebar perahu biasanya 2 berbanding 1, dan ini sangat tergantung pada kapasitas berat maksimum muatan perahu tersebut.
2. DAYUNG
Dayung sebagai alat kayuh pada olah raga arung jeram sedapat mungkin dibuat dari bahan yang kuat tetapi ringan; misalnya kayu mahony dan kombinasi antara fiberglass dan aluminium. Dayung yang dipergunakan oleh awak perahu panjangnya berkisar antara 4,5 - 6 kaki.
3. PELAMPUNG
Pelampung untuk arung jeram adalah berisi gabus tebal (dapat berfungsi sebagai penahan benturan terhadap benda keras). Ketika persiapan, kami diberi tahu bahwa pelampung yg kami pakai dijamin dapat menahan beban & membuat kami tetap mengapung jika terlempar dari perahu karet selama arung jeram, hal ini penting bagi kami yg baru pertama kali berarung jeram, apalagi beberapa diantara kami tidak mahir berenang
4. HELM PELINDUNG KEPALA
Helm pengaman wajib digunakan ketika berarun jeram. Tujuannya untuk melindungi kepala dari kemungkinan benturan benda keras. Sepanjang perjalanan, entah itu bebatuan atau ranting/dahan pepohonan yg menjuntai di bibir sungai.
GERAKAN DAYUNG
Dalam briefing singkat yang penuh canda ini (sebenarnya instrukturnya serius, tapi kita-kita aja yg suka bercanda lho) kita diajari dasar-dasar cara menggunakan dayung & aba-abanya a.l.:
-Dayang Maju: mendayung untuk maju/menambah kecepatan gerak perahu karet
-dayung mundur: mendayung untuk menahan gerak perahu karet, karena untuk bener-benar mundur sangat sulit bro…karena harus melawan arus sungai.
-Dayung kanan: Artinya hanya anggota tim yang berada di sisi kanan perahu mendayung maju, sedang kan anggota tim yg berada disisi kiri mengikuti saja.
-Dayung kiri: artinya hanya anggota tim yg ada disisi kiri yang mendayung (kebalikan dayung kanan)
DAYUNG…! DAYUNG!
Akhirnya..saat yg dinantipun tiba, kami semua menuju perahu masing-masing sesuai kelompoknya, Tiap perahu diawaki oleh 6 orang dengan 1 instruktur. Setelah siap instruktur tim saya yang bernama Pak TOHIR segera memberi aba-aba. "Dayung Maju…..!" dan dengan kekuatan penuh serta kepercayaan diri yg kuat kami semua mengikuti perintah instruktur….
"Santai saja pak…hemat tenaga, perjalanan masih panjang". kata Pak Tohir mengingatkan.
Subhanaallah..ternyata asyik juga berarung jeram…apalagi ketika melewati jeram….semua berteriak penuh kegirangan ( he he sejenak bisa melupakan masalah ya).
Kadang kami berlomba dengan tim lain..adu kecepatan…jika terpepet perahu tim lain maka dayung tidak dipakai mendayung tapi…malah dipakai untuk menciprati tim lain sepuasnya…(wah Bapak-bapak ini jadi seperti anak kecil yg bermain air he he he..tapi disinilah asyiknya)
Di tengah perjalanan kami beristirahat sejenak di gubuk yg rindang untuk melepas penat sambil menikmati kelapa muda dan jajanan pasar….
KECEBUR…
Setelah puas menikmati kelapa muda..perjalanan dilanjutkan kembali….di rute inilah instruktur mulai menguji kami..Pak Tohir menghilang..( ee... ternyata dia nyebur ke sungai dan mengapung di belakang perahu kami.. Laju perahu mulai oleh kanan…oleng kiri…kamipun berusaha mendayung sesuai instruksi yg telah diterima..tapi ternyata susah juga..berkali-kali perahu kami hanya berputar-putar di tempat tidak bisa melaju degan mulus...meskipun kami telah berupaya…Ternyata inilah rahasianya..ternyata selama ini kami tidak sadar bahwa peran Pak Tohir sangat vital, karena dialah yg menjadi pengemudi perahu…Oh Gitu tho…
Setelah merasakan susahnya berarung jeran tanpa bantuan Pak Tohir, beliaupun kembali naik ke perahu dan perjalanan diteruskan ….tiba-tiba ketika kecepatan perahu bertambah & melewati jeram… perahu kami oleng dan BYURRR… 2 anggota tim kami hilang…Ternyata Pak Dik & Pak Ind terlempar dari perahu dan mengapung di depan & samping perahu…maka disinilah kami belajar bagaimana cara menolong jika ada anggota tim yg kecebur….sekaligus menyelamatkan dayung yg terbawa arus.
Akhirnya setelah hampir 2 jam berarung jeram kami pun sampai di finish dengan selamat…meskipun beberapa anggota tim tercebur dan merasakan nikmatnya minum air sungai elo yang coklat "seperti caffe mix" kata Pak Ind (minum berapa liter pak!...ha ha).
Setelah kembali ke base camp & membersihkan diri acara pun diakhiri dengan makan siang bersama yg sudah tersedia…Alhamdulillah.
Kesimpulan:
- Arung jeram adalah olah raga yg baik untuk melatih kekompakan & kerjasama, disamping untuk refreshing & merasakan sensasi naiknya adrenalin
- Arung jeram sebagai olah raga kelompok, sangat mengandalkan pada kekompakan tim secara keseluruhan.
- Kerja sama yang terpadu dan pengertian yang mendalam antar awak perahu, dapat dikatakan sebagai faktor utama yang menunjang keberhasilan melewati berbagai hambatan di sungai.
-Banyak pelajaran yg dapat diambil dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi bagi Anda yg belum merasakan Arung Jeram, pesan saya:"…ASYIK DAN PERLU DICOBA!"
Jadi bagi Anda yg belum merasakan Arung Jeram, pesan saya:"…ASYIK DAN PERLU DICOBA!"
Jogja, Januari 2011